Selasa, Januari 12, 2010

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:



“Demi kebesaranKu da kemuliaanKu, dan KemurahanKu dan ketinggianKu di Arasy. Aku akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selainKu dengan kekecewaan, dan akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata orang dan Aku singkirkan dari dekatKu dan Aku putuskan dari hubungan-Ku. Mengapa ia berharap kepada selain Aku dalam kesukaran? Padahal kesukaran itu ditangan-Ku dan Aku yang dapat menyingkirkannya. Dan mengapa ia mengharap kepada selain Aku serta mengetuk pintu lain. Padahal kunci pintu-pintu itu tertutup, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa yang berdoa meminta kepada-Ku.

Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalaukan kesukarannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena besarnya dosanya, lalu Aku putuskan harapannya? Atau siapakah yang pernah mengetuk pintuKu lalu tidak Aku bukakan? Aku telah mengadakan hubungan langsung antara Ku dengan angan-angan dan harapan semua makhluk-Ku. Maka mengapakah engkau bersandar kepada selain-Ku?

Dan Aku telah menyediakan semua harapan hamba-Ku,tetapi (mereka) tidak puas dengan perlindungan-Ku. Dan Aku telah memenuhi langitKu dengan makhluk yang tidak pernah jemu bertasbih kepada-Ku dari golongan malaikat dan Aku perintahkan mereka untuk tidak menutup pintu antara Ku dengan hamba-Ku. Tetapi mereka tidak percaya dengan sabda-Ku. Tidakkah mengetahui siapa yang dirimpa bencana yang Aku turunkan, tiada yang dapat menyingkirkannya selain Aku. Maka mengapa Aku meliahat ia (manusi) dengan segala angan-angan dan harapannya selalu berpaling dari-Ku. Aku telah member kepadanya (manusia) dengan kemurahan-Ku apa-apa yang tidak ia minta. Kemudian Aku yang mencabut dari padanya, lalu ia tidak minta kepada-Ku untuk mengembalikannya, dan (justru) meminta kepada selain-Ku. Apakah Aku yang member sebelum diminta, kemudian dimintai lalu tidak member kepada peminta? Apakah Aku bakhil (kikir), sehingga dianggap bakhil oleh hamba-Ku? Bukankah dunia dan akhirat itu semua milik-Ku? Bukankah semua rahmat dan karunia itu ditangan-Ku? Bukankah dermawan dan kemurahan itu sifat-Ku? Bukankah hanya Aku tempat semua harapan? Maka siapakah yang dapat memutuskannya dari pada-Ku? Dan apa pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap. Andai Aku berkata kepada semua makhluk penduduk langit dan bumi ‘mintalah kepada-Ku’. Kemudian Aku beri masing-masing orang fikiran apa yang terpikir pada semuanya, lalu Aku memberi. Semua itu, tidak akan mengurangi kekayaan-Ku meskipun sekecil debu. Bagaimana akan berkurang kakayaan yang lengkap, sedang Aku mengawasinya? Alangkah celaka orang yang putus asa dari rahmat-Ku. Alangkah kecewa orang yang bermaksiat kepada-Ku dan tidak memperhatikan Aku, dan tetap melakukan yang haram dan tiada malu kepada-Ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar